Assalamualaikum kawan, jika kalian ingin tahu suasana zaman dulu, silakan kalian datangi Rumah Adat Ratenggaro Sumba. Di sini akan ditemukan nuansa kehidupan yang cukup tua. Bahkan, terdapat beberapa pekuburan yang sudah berusia ribuan tahun. Nah, untuk informasi lebih lengkap tentang Rumah Adat Ratenggaro, di bawah ini akan dijelaskan review-nya. Yuk jadikan refrensi sebelum ikut trip sumba ketika kalian akan mengunjungi tempat ini.
Trip Sumba dan Pesona Rumah Adat Ratenggaro
Pulau Sumba memang terkenal sebagai daerah kepulauan di Nusa Tenggara Timur yang memiliki unit wisata yang indah dan sangat banyak. Tidak hanya wisata alam yang menjadi unggulan kawan, wisata adat pun menjadi ikon wilayah ini, salah satunya adalah Rumah Adat Ratenggaro.
Rumah Adat Ratenggaro adalah kawasan perkampungan tradisional yang sangat asri. Di dalamnya terdapat beberapa rumah adat yang memiliki bentuk sama sehingga terlihat kalau kawasan tersebut adalah kampung adat, jika kalian ingin mengikuti trip sumba, jangan lupa mampir yah.
Keberadaan makam-makam kuno menjadi pesona tersendiri. Turis terkadang mengabadikannya menjadi foto lalu dibawa pulang ke negaranya. Oleh sebab itu, jika mengunjungi Rumah Adat Ratenggaro di Sumba, jangan lupa membawa kamera kawan.
Baca Juga Artikel Abang Dayu Lainnya:
- 4 Rekomendasi Penginapan di Jogja Untuk Liburan Musim Panas.
- Pengalaman Memesan Tiket Pesawat Dengan Nama Satu Kata
- Mendaki Gunung Cikuray, Gunung Tertinggi di Kab.Garut
- Gunung Tangkuban Perahu, Tempat Wisata Legenda di Bandung.
Nuansa Trip Sumba ke Rumah Adat Ratenggaro
Jika kalian ingin berkunjung ke Rumah Adat Ratenggaro, traveler terkesan berada di jaman pra sejarah. Bahkan kesannya seperti sedang di jaman megalitikum yang sempat eksis sejak 4500 tahun yang lalu. Inilah yang menjadi daya tarik turis untuk mendatangi kampung adat terkenal di Sumba.
Tak hanya suasana sejarah yang menyeruak jika berada di wilayah kampung, aura mistis juga muncul ke permukaan. Hal ini wajar, karena menurut sejarah Kampung Adat Ratenggaro adalah tempat peperangan. Yang terbunuh langsung dimakamkan di tempat.
Nama Ratenggaro sendiri memiliki makna yang menyeramkan. Terdiri dari dua kata “Rante” yang berarti kuburan dan “Garo” yang bermakna Orang-Orang Garo. Penamaan ini diambil pasca kampung adat dijadikan sebagai tempat menguburkan korban peperangan.
Umi Kelada, Destinasi Rumah Adat yang Mendunia.
Ada banyak destinasi wisata yang terdapat di Rumah Adat Ratenggaro Sumba. Salah satunya adalah Umi Kelada. Destinasi viral dan mendunia. Bahkan menjadi area wisata ikon Sumba saking banyaknya pengunjung yang mendatanginya.
Umi Kelada adalah nama rumah adat yang berbaris rapi di Kampung Adat Ratenggaro. Tingginya mencapai 15 meter dengan ukuran dan bahan yang digunakan antara rumah yang satu dengan yang lain disamakan.
Semua rumah menggunakan atap dari rumbai. Sedangkan ketinggian bangunan disesuaikan dengan status sosial yang menempatinya. Semakin tinggi status sosial, semakin tinggi pula atap Umi Kelada.
Baca Juga Artikel Abang Dayu Lainnya:
Magisnya Kuburan Kuno
Destinasi Rumah Adat Ratenggaro berikutnya adalah permakaman yang berusia ratusan ribu tahun. Jumlahnya ada 304 buah yang tersebar di sebagian besar perkampungan. Bahkan, sebagian ada di tepi pantai yang berjarak beberapa meter dari kampung.
Yang membuat takjub adalah tulisan pada nisan makam. Selain menunjukkan periode waktu yang sangat lampau, aksara yang tertulis juga melambangkan simbol tertentu yang membuat aura mistis semakin terang.
Pemandangan Laut dan Destinasi Lain
Rumah Adat Ratenggaro terletak di daerah pantai. Bahkan di bagian belakangnya berbatasan langsung dengan pantai yang berair jernih dan asri. Jika dilihat dari tengah kampung, akan terpampang lautan lepas karena posisi kampung sedikit lebih tinggi.
Tidak jarang ini dijadikan latar selfie oleh para pengunjung. Hasilnya sangat bagus dan eksotis. Dijamin tidak akan mengecewakan jika di-upload ke media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter dan WhatsApp.
Rute Menuju Rumah Adat Ratenggaro Sumba
Rumah Adat Ratenggaro berada di Desa Umbu Ngedo, Kecamatan Kodi Bangedo. Dari bandara Tambolaka hanya berjarak 40 km yang bisa diakses selama 1 jam dengan kendaraan darat.
Sekalipun cukup jauh akses jalan ke lokasi sudah sangat bagus. Selain beraspal jalur trayek juga tidak terlalu sulit. Tak hanya itu, traveler juga disuguhkan pemandangan indah di sepanjang perjalanan.
Itulah review singkat tentang Rumah Adat Ratenggaro Sumba. Silakan didatangi jika kalian ingin berwisata atau mengikuti trip sumba sekaligus untuk belajar tentang adat istiadat setempat. Oleh karena itu, destinasi ini cocok didatangi oleh seluruh kalangan termasuk para remaja.
aku juga pernah menonton vlog dari salah satu influencer yang melakukan perjalanan ke Sumba. Luar biasa tanah kita Indonesia yang memiliki banyak tempat yang begitu eksotik, salah satunya Sumba. Katanya kain Sumba bernilai lumayan mahal yah kalau dijual?
Iyah kain etnik sumbah memang lumayan mahal kak, sebanding dengan kualitasnya hehe.
Wooooowww.. ini foto fotonyaaaa keren keren banget!
Aku baru tau di Sumba ini namanya Rumah Adat Ratenggaro dan emang nuansa kehidupan mereka ini kayak jaman megalitikum
Iyah keren banget kan Kak
banggg dayuuuu! ahhh seru banget sih main ke rumah adat ratenggaroooo! mau juga kesanaaa! itu kenapa yang dipajang fotonya bang emyeeee! hahhaha
Hahahaha dia emang selalu narsis ih wkwk
Baca artikel ini yang ada kapan ya aku sampai ke Sumba apalagi sikon juga lagi gini. Niat aja dulu deh
Aamiin, semoga next bisa ke sana yah Kak.
Jadi kangen jalan jalan btw rjmah adat disana unik banget ya mas aku belum pernah trip ke Shmba semoga kalau pandemi ino selesai aku bisa menginjakan kaki ke Sumba.
Aamiin Kak, after pandemi semoga bisa ke sana yah.
Duh jadi kangen jalan-jalan baca ini, eh tapi semenjak pandemi kalau bacain cerita teman-teman tuh jadi berasa ikutan traveling juga. Kebayang ini sehabis pandemi selesai list liburan sudah panjang karena saking kangen sama jalan-jalan.
Waahhhh habis pandemi cobain traveling ke sini kak, dan rasakan pengalamannya hehe.
Pasti berkesan banget bisa berkunjung ke tempat yg punya nilai sejarah tinggi seperti rumah adat ini. Smoga terjaga kelestariannya ya
Iyah Bang, semoga aja kelestariannya tetap terjaga.
Aku penasaran foto nisan di makam. Ada fotonya ga mas? Apa tidak boleh didokumentasikan?
Tidak ada Kak sayangnya hehe
wah kebetulan aku blm ke Sumba, baru ke Labuan Bajo dan Komodo aja nih mas, semoga nanti bisa beneran ke Sumbaaaa
Aamiin dan bisa menikmati alamnya yang indah yah kak.