Refreshing ke Taman Musik Centrum Bandung, Bersama Dilans
Akhir pekan di awal bulan September 2023 yang lalu, tepatnya tanggal 2. Saya mengajak istri dan anak untuk refreshing ke Taman Musik Centrum, di Jl. Sumbawa no.20, Kota Bandung.
Sedari subuh saya dan istri sudah bersiap-siap karena kami tidak ingin berangkat terlalu siang. Sementara jagoan kecil kami masih terlelap, saya dan istri menata barang apa saja yang harus dibawa ke Taman Musik Centrum Bandung.
Sejak memiliki anak, untuk sekadar tamasya ke Kota atau pun liburan ke luar kota. Kami harus meluangkan waktu satu sampai dua jam lebih awal untuk bersiap-siap, beda halnya ketika kami belum memiliki anak. Biasanya suka mepet kalau ingin pergi kemana-mana, hahaha.
Setelah sarapan dan menyiapkan bekal untuk dibawa, sekitar jam 08.00 WIB kami pun berangkat menggunakan sepeda motor dari rumah yang berada di Cileunyi.
Meski pun saat itu hari sabtu, tetap saja jalanan menuju bundaran Cibiru macet seperti hari biasa. Padahal, kami kira berangkat jam 8 tidak akan terkena macet, tetapi perkiraan kami meleset. Kurang lebih satu jam perjalanan akhirnya kami pun tiba di Taman Musik Centrum Bandung. Kami langsung memarkirkan kendaraan dengan aman dan rapih di tempat parkir yang berada di seberang SMA Negeri 5.
Music for Dilans di Taman Musik Centrum
Tujuan kami berkunjung ke Taman Musik selain untuk refreshing, juga menghadiri acara yang bertajuk Music for Dilans. Acara ini diselenggarakan oleh Dilans yang berkolaborasi dengan Blogger Chrony Community, DU 68 Music, Mahasiswa UPI & ITB, Komunitas Motor, serta Taman Musik Centrum Bandung.
Alasan sebenarnya saya tertarik menghadiri acara ini karena penasaran dengan Dilans. Setelah mengikuti acara Music for Dilans dan membaca beberapa referensi dari internet. Saya pun mengetahui kalau Dilans merupakan singkatan dari Disabilitas dan Lanjut Usia, suatu organisasi yang berdiri pada tanggal 3 Desember 2021.
Sejak menjadi disabilitas karena kecelakaan di tahun 2020, saya belum pernah sekali pun berkumpul atau menghadiri acara disabilitas. Dan akhirnya pada tanggal 2 September kemarin, saya bisa menghadiri acara organisasi yang mewadahi para penyandang disabilitas dan lanjut usia.
Baca Juga: Satu Tahun Pasca Amputasi
Saya sangat antusias mengikuti acara tersebut karena bisa bertemu dengan orang-orang hebat yang bisa berdamai dengan keadaan. Seperti mendapatkan vitamin tambahan, bertemu dengan sesama penyandang disabilitas membuat saya lebih bersyukur dengan diri sendiri.
Selain itu, saya sangat tertarik bergabung dengan Dilans karena tujuan inti dari organisasi ini adalah memajukan kehidupan para penyandang disabilitas dan lanjut usia, agar kehidupan mereka bisa mandiri dan berdaya.
Lalu, dikutip dari website dilansindonesia.org hal yang menarik dari organisasi Dilans adalah pergerakannya yang dilandasi pada enam nilai inti, yang menjadikan panduan untuk mewujudkan visi misinya antara lain:
- Non Partisan: Diniatkan untuk tidak berafiliasi pada suatu kelompok kepentingan ekonomi, politik, sosial dan budaya. Berpijak pada suatu pemikiran bahwa warga DILANS adalah warga yang tak terpisahkan dalam suatu sistem sosial apapun.
- Partisipatif: Semua anggota memiliki hak suara dalam pengambilan kepuutusan. Kesenjangan akan persepsi dan pandangan karena latar belakang informasi dan pengetahuan akan dijembatani dengan proses dieberatif dengan mekanisme yang transparan dan berorientasi pada perubahan yang lebih baik dari waktu ke waktu.
- Non-Antroposentrik: Relasi antara alam dan kehidupan kemanusian yang menggunakan landasan fislasat antroposentrik, dimana manusia adalah segalanya telah mengakibatkan kita terpuruk dalam berbagai krisis. Gerakan ini akan memperlakukan alam sebagai bagian yang tak terpisah. Respek terhadap manusia juga respek terhadap alam yang ditinggalinya.
- Kemandirian: Kemandirian diartikan sebagai sikap untuk membangun kekuatan sendiri dengan mengembangkan modalitas sosial, ekonomi, politik dan budaya sehingga warga penyandang disabilitas dan lansia dapat menjalani kesetaraan dalam kesehariannya.
- Inklusivitas: Merupakan komitmen agar gerak dan gagasan perubahan yang diusung diarahkan pada praktek “NO ONE LEFT BEHIND” dalam arti sesungguhnya dan dipraktekkan pada kehidupan keseharian baik sosial, ekonomi, poltik, maupun budaya.
- Open-mind dan Progresif: Keterbukaan akan gagasan, informasi, ilmu dan pengetahuan terkini menjadi suatu energi dari gerakan ini dalam memahami realitas sosial yang berasal dari berbagai konstruksi sosial yang dilandasi oleh kepentingan sosial ekonomi yang sempit. Kepentingan yang seringkali lebih memihak pada kelompok yang lebih mengedepankan eksploitasi manusia terhadap manusia lainnya.
Diskusi Bersama Founders Dilans dan Dilanjut Dengan Penampilan Koboy Subang
Sebelum pertunjukan musik dimulai, diadakan diskusi bersama tiga orang pendiri Dilans yaitu Kang Farhan Hemly, Kang Aden Achmad, dan juga Kang Andar Manik. Sekadar informasi saja kawan, pendiri Dilans bukan hanya mereka bertiga, tetapi ada enam belas lainnya yang berhalangan hadir.
Setelah diskusi selesai, dilanjut dengan pertunjukan dari Koboy Subang yang memainkan lagu cipataanya dengan diiringi oleh alat musik kecapi serta gendang. Koboy Subang sendiri merupakan nama panggung dari Kang Enda, memainkan instrument khas sunda dengan lirik-lirik yang spiritual.
Kurang lebih dua jam pertunjukan dari Koboy Subang merupakan salah satu bagian dari Road to Concert Music for Dilans yang akan diselenggarakan pada tanggal 2 Desember 2023, bertepatan dengan ulang tahun Dilans dan hari disabilitas internasional.
Ketika jam hampir menunjukkan pukul 11.00 WIB acara dilanjut dengan penampilan dari anggota Blogger Chrony yaitu Kak Efa yang membawakan lagu daerah dari tanah Batak, tak lupa penampilan fenomenal dari anggota Blogger Chrony lainnya yaitu Kak Akbar yang membawakan lagu dangdut. Alhasil dengan penampilan mereka menambah kemeriahan suasana.
Sekitar jam 11 lewat, akhirnya acara ditutup dengan foto bersama ditambah video dengan memeragakan Bahasa isyarat.
Terakhir, semoga semua program yang dijalankan oleh Dilans bisa bermanfaat untuk semua penyandang disabilitas dan lanjut usia, dimana pun mereka berada. Dan juga komunitas Blogger Chrony bisa terus ikut andil menyuarakan keresahan dan isu seputar disabilitas lewat karya tulisan dari para anggotanya.
~Terima kasih
seru banget kegiatan bareng Blogger Crony ya, ikut seneng meskipun cuman membaca keseruannya melalui tulisan
seneng kalau bisa kumpul kumpul dengan teman komunitas seperti ini
Betul banget Kak, kalo kumpul komunitas seperti ini selalu memberikan dampak positif.
Wah kalau tidak baca sampai akhir aku kira Dilans itu yang berat menanggung rindu. Semangat terus yaa kak, berdamai dengan keadaan memang butuh proses but keep it up !
Semangat juga untuk Kakaknya