Curug Cisurian, Keindahan Alam di Kabupaten Kuningan
Menjelang akhir tahun 2022 yang lalu saya dan keluarga melakukan perjalanan wisata ke Curug Cisurian. Ini merupakan kali kedua saya berkunjung ke tempat wista yang medan perjalanannya lumayan menguras tenaga, karena kondisi saya yang memakai kaki palsu.
Curug Cisurian berada tepat di bawah kaki Gunung Ciremai dan medan tracking-nya yang menurut saya pribasi sih, tidak terlalu sulit untuk pemula. Atau pun pengguna kaki palsu yang ingin mencoba berwisata ke Curug ini, bisa banget. Asalkan tetap hati-hati dan kondisi fisik harus tetap fit ya kawan.
Perjalanan Menuju Curug Cisurian dimulai
Pagi itu hari kamis 15 Desember 2022 sedari pagi kami sekeluarga sudah bersiap untuk melakukan perjalanan wisata ke Curug. Waktu itu saya dan keluarga sedang berada di Kuningan untuk menghadiri pesta pernikahan saudara, sehari sebelum ke Curug. Karena masih memiliki waktu yang panjang maka kami pun menunda jadwal pulang ke rumah.
Perjalanan kami mulai dengan mobil kalau tidak salah sekitar jam 6 pagi berangkatnya, waktu tempuh dari tempat kami tinggal pun tidak terlalu jauh. Mungkin kisaran 30 menit waktu yang kami tempuh untuk sampai ke Wisata Curug Cisurian.
Lokasi Wisata Curug Cisurian sendiri berada di Kabupaten Kuningan tepatnya di dalam Bumi Perkemahan Ipukan, dan jalan masuknya melewati depan base camp Palutungan. Bagi kalian yang hobi naik Gunung pasti tidak asing bukan, mendengar kata base camp Palutungan.
Karena Curug ini di bawah Kaki Gunung Ciremai, maka akses ke lokasi sedikit melewati jalur pendakian Gunung Ciremai via Palutungan.
Tiba di Bumi Perkemahan Ipukan
Setelah menempuh sekita 30menit perjalanan, akhirnya kami sampai juga di parkiran Bumi Perkemahan Ipukan. Saat kami sampai, suasana masih sangat sepi dari pengunjung. Hanya ada beberapa petugas yang menyambut kedatangan kami. Mungkin karena masih terlalu pagi dan kami datang sebelum akhir pekan makanya suasana sangat sepi dari pengunjung lain.
Setelah memarkirkan mobil kami pun membeli tiket masuk, harga tiket masuknya sendiri pada saat kami berkunjung ke sana di akhir tahun 2022 sebesar 14.500 rupiah. Sebenarnya di dalam Bumi Perkemahan Ipukan sendiri memiliki dua Curug.
Selain Cisurian ada juga Curug Payung yang mana keduanya memiliki jalur awal yang sama. Namun di tengah perjalanan ada percabangan yang memisahkan kedua Curug ini.
Kenapa kami memilih Curug Ipukan dibanding Curug Payung? Karena kondisi jalan menuju Curug Payung lebih terjal dan lebih sulit dibandingkan Curug Cisurian, kawan. Yuk lanjut ah….
Baca Juga Artikel Abang Dayu Lainnya:
- 4 Rekomendasi Penginapan di Jogja Untuk Liburan Musim Panas.
- Pengalaman Memesan Tiket Pesawat Dengan Nama Satu Kata
- Mendaki Gunung Cikuray, Gunung Tertinggi di Kab.Garut
- Menikmati Trip Sumba di Rumah Adat Ratenggaro
Memulai Tracking ke Curug
Setelah membeli tiket masuk perjalanan pun dimulai, hamparan hutan serta lembah kaki Gunung Ciremai menemani perjalanan kami kali ini. Bias-bias sinar Mentari merambat melalui daun-daun di pepohonan yang hangatnya menyentuh tubuh kami dalam perjalanan.
Karena kami sekeluarga tidak mau kehilangan momen dengan pemandangan yang indah, sepanjang perjalanan kami pun selalu berhenti di beberapa spot yang bagus untuk mengabadikan momen dengan latar Gunung Ciremai.
Oh ya kawan, sedikit tips dari saya bagi kalian yang menggunakan kaki palsu atau pun yang kakinya ada masalah, tetapi ingin tetap mengunjungi Curug Cisurian ini. Saya sarankan kalian menggunakan 2 tracking pole untuk membantu dan memudahkan kalian dalam perjalanan menuju lokasi Curug.
Pengalaman saya dulu ketika sebelum amputasi dan masih getol-getolnya naik gunung. Memakai tracking pole saat perjalanan sangat membantu dan memudahkan kita. Hal ini baru saya sadari ketika dalam perjalanan menuju Curug, kenapa saya tidak membawa tracking pole agar perjalanan semakin mudah.
Akhirnya Tiba di Curug ! ! !
Perjalanan Kembali dilanjut setelah puas berfoto dan istirahat sebentar, kondisi jalan semakin menurun tetapi tidak terlalu terjal. Langkah demi langkah kami lalui dan akhirnya kami sampai di percabangan antara Curug Cisurian dengan Curug Payung.
Setelah melewati percabangan dua Curug ini kami melewati sungai kecil yang airnya masih sangat jernih. Dan yang saya salut adalah tidak ada sampah di sungainya. Sepanjang perjalanan sampah hanya ada di beberpa titik saja, semoga ke depannya tidak ada sampah bungkus makanan ya kawan, aamiin.
Ketika sudah melewati sungai berarti kami sudah hampir sampai tujuan, kami melewati jembatan kecil dan jalan menanjak. Karena posisi Curug berada di atas. Setelah sampai kami beristirahat dan menikmati keindahan alam Curug Cisurian ini.
Sekian cerita perjalanan dari abangdayu, nantikan artikel lainnya di Blog si Kaki Palsu.
~Terima kasih
Saluuut mas Dayu . Bahkan dengan segala keterbatasan, tapi terbukti mas Dayu bisa sampai ke Curug. Banyak temen2ku yg kalo diajak main ke Curug udah ngeluh duluan Medan berat, dll. Padahal terkadang beratnya itu masih yg level rendah.
Aku juga sukaaa wisata Curug mas. Apalagi kebanyakan Curug itu kan lokasinya di ketinggian, jadi pasti sejuk..makanya betaah banget kalo udah visit Curug yg masih terjaga sekitarnya, dan debit air deras. Kadang pernah kecewa juga udh capek2, eh lagi dikiit airnya, jadi ga kayak air terjun
Terima kasih kak sudah berkunjung :D, iya klau ke curug yang masih deras debit airny dan bersih dari sampah pastinya bikin betah lama-lama di sana.
Kereen banget bang dayu…. panutan pokoknya
Wahhh makasih Bang Zen, Bang Zen juga panutanku euy 😀
Bawa bayi pun nggak ribet ya Day?
Enggak ko Mak, so far bawa bayi masih aman ke sana.
Perjalanannya wow sekali ya. Belum lagi medannya yang aduhai. Namun kalau sudah sampai pasti segalanya terbayar ya, Mas. Tempatnya adem dan cocok banget buat healing. ❤️
Curug Cisurian memang cocok Kak, buat healing. Adem sambil denger suara air tuh nyaman banget heheh.
Menarik! Kalau kesana mau kesini deh sekalian foto2 😀
Aslinya aku bukan dari p.jawa tetapi tiap melihat artikel travelling p.jawa membuatku selalu tertarik salah satunya Curug Cisurian ini. Berharap tahun depan bisa kesana, nice info kak
Semoga kapan-kapan bisa main ke pulau jawa ya Kak 😀
The Exotic Cisurian Waterfall with Umbrella Waterfall, Kb. Kuningan.
Luar biasa kekayaan alam Nusantara ini ya boskuh…..
Di Kabupatenku ( Banjarnegara – Jateng) saja ada lebih dari 15 Curug.
NIce Post boskuh…., dtgu cerita-cerita wisata alam yg kek gini lagi.
Salam BloggerHub Nusantara
Wahono Secret
Wah kapan-kapan pengen saya main-main ke Banjarnegara
Wah top lah mas satu ini, terbaik ..
Tempat wisatanya ada di komplek bumi perkemahan ya?
Wah kalau dekat, sy pasti ke sana, sy senang ngecamp, seru kalau di komplek area camp ada curugnya begini, bisa 2 in 1 deh, sekali dayung dua destinasi terlampaui.
Iya Kak, tempatnya di dalam perkemahan. Kalau mau ngecamp lebih nikmat lagi malah, bisa puas banget explore tempat ini.
Saluuut mas Dayu . Bahkan dengan segala keterbatasan, tapi terbukti mas Dayu bisa sampai ke Curug. Banyak temen2ku yg kalo diajak main ke Curug udah ngeluh duluan Medan berat, dll. Padahal terkadang beratnya itu masih yg level rendah…
Aku pengen ke Curug
Wah mungkin temennya suka main ke pantai Kak, bukan ke curug hehe.
Mungkin temennya suka travelling ke Pantai Kak, bukan ke Curug hehe.
jalannya sudah lumayan proper untuk menuju ke curug nya yah, ada penanda jalan yang membuat tak tersesat, aman juga membawa keluarga dan anak. Pasti hijau dengan air yang segar. Sungguh bahagia menyaksikan air yang jatuh menghantam batu
Sudah sangat proper Kak, tidak terlalu sulit juga untuk pemula.
Keren bgt sih mas, kayanya boleh nih kapan-kapan main ke curug cisurian.
Kalau main ke Kuningan atau Ciremai, wajib mampir ke sini Kak.
Lokasinya ada di daerah perbukitan, butuh perjuangan ya buat sampe disana. Dulu pas sering hiking ke Ciremai, kesana lewat tapi cuman liat ajah, abis itu nanjak lagi.
Sesekali kalau ke Ciremai lagi, patut dicoba untuk mampir ke Curug Cisurian Kak.
Wah bisa bawa anak juga, umur berapakah itu kalau boleh tahu? Saya mau coba wisata ke curug bareng keluarga tapi masih maju mundur karena ada balita
Waktu itu masih umur 9 bulan Kak, cobain ke curug yang jalanannya masih aman aja Kak kalau bawa balita.
Masya Allah, teteh… Salut banget.. Aku yg mageran ini ngerasa tertampar banget. Udah mah dengan kaki palsu, bawa bayi, tapi masih seaktif ini.. Sehat-sehat terus teteh sekeluarga! Btw seger banget liat curugnya!
Sehat-sehat juga untuk kakanya, kapan-kapan harus cobain sensasi wisata ke Curug kalau gitu Kak 😀
Wah tulisan ini menyadarkanku betapa telah lama diri ini tidak main-main ke alam terbuka hijau atau ke pegunungan.
O, ya. Tentang sampah … yeaah, selalu ya di mana-mana ada yang abai gitu dengan sampahnya sendiri. Enggak di perkotaan enggak di pedesaan. Di mana-mana bagai udara.
Yuk main-main lagi ke alam terbuka Kak, hehe.
Kebetulan lagi cari-cari rekomendasi destinasi anti mainstream, karena kalau yang viral-viral pasti ramai (atau jangan-jangan ini viral juga tapi saya gatau?). Tapi dari baca artikel ini aja udah kebayang hawa adem dan tenangnya, sementara masuk list dulu hehe. Thank you sharingnya kak!
Dan curug ini belum viral setau saya, karena tempatnya masih bersih gitu.
Abang Dayu jadi salah satu bukti kalau keterbatasan fisik tidak menghalangi untuk menjelajah alam. Salute!
Nama Cisurian sendiri apa ada artinya ?
Salam kenal ya, terima kasih sudah berkunjung ke blog saya sebelumnya.
Wah nama cisurian sendiri saya belum tau Kak, karena saya bukan orang asli sana heheh.
Wah Curug cisurian walaupun saya bukan orang jawa tapi saya ingin keluar untuk pergi berlbur, atas informasi yang diberikan pada artikel ini membuat saya ingin melihat wisata ini terima kasih kak
Kuningan ternyata mempunyai daerah yang indah untuk dikunjungi dan di nikmati alamnya
Aku suka nih baca artikel wisata alam begini. Aku jadi bisa membayangkan nih indahnya pemandangan yang ada di Curug. Keliatan masih asri banget ya disana. Alhamdulillah alamnya masih bersih dan sungainya nggak ada sampah. Semoga Curug tetap indah dan bersih seperti ini sampai nanti. Ditunggu cerita wisata lainnya ya Kak.
Saya juga suka menjelajah alam, tetapi baru lewat tulisan. Kalau aslinya masih kebanyakan mikir, apalagi harus bawa dua bocil. Ternyata gimana kitanya saja, ya, kalau yakin siap bawa bepergian bayi pun pasti bisa.
Seru banget jalan-jalan sama keluarga, Bang Dayu!
Tracking seperti paling enak dimulai di waktu pagi sekali, udara masih segar-segarnya.
Terima kasih tulisannya, sehat selalu ya Bang Dayu dan keluarga!
Ke curug emang paling passs jalannya pagi-pagi Kak, seger-seger gimana gitu, sehat selalu juga untuk keluarganya.
Wah seru banget ya pergi ke curug bareng keluarga. Kayaknya adem bgt dan masih bersih yaa
Ayo Kak, cobain main-main ke curug terdekat yang bisa dikunjungi hehe.
Mas Dayu kereeenn masih semangat jalan2 ke curug, aku aja sudah lama banget nggak jalan2ke Curug. Jadi kangen pengen jalan2 ke Curug lagi… Semoga semangatnya menular ya mas….
Perlu niat yang maksimal untuk bisa jalan-jalan lagi ke curug Kak, heheh.
Masya Allah.. kalau sudah hobi dan bahkan mungkin passion, ya, berpetualang di alam, mendaki, dll akan terasa mudah meski ada keterbatasan fisik. Saluttt deh.
Saya sendiri juga suka jalan-jalan ke curug atau air terjun atau kalau di Jawa Timur ada yg menyebutnya coban. Udara sejuk dan view hijau-hijau udah pasti, plus bisa main air. Seneng deh.
Btw Curug Cisurian juga indah 🙂
Saya baru pertama kali berkunjung ke blog Mas Dayu. Senang sekali bisa membaca kisah perjalanan ke Curug Cisurian. Tentu saya menantikan karya-karya selanjutnya.
Perjalanan yg menyenangkan walo pun pasti capek yah, hehe.. Curug Cisurian bisa jadi destinasi wisata yg menarik dan bikin adem nih.
salut sama bang dayu dan salut dengan semua orang yang punya keterbatasan fisik, tapi gak menghalangi dari menekuni hobi yang membuat jiwa jadi bergelora. sukses selalu bangdayu.
Kalo udah hobi emang sulit ditinggalin Kak, hehe.
Terlihat sangat adem dan sejuk ya. Tapi terlihat terjal juga. Aku tuh khawatir kepleset, karena duku ke curug selalu kepleset
Emang perlu kehati-hatian dan kewaspadaan kalo jalan ke curug tuh Kak.
enaknya jalan2 ke curug itu, kalo menurut gw, bukan karena pengen liat curugnya tapi karena pengen ngerasain pengalaman saat tracking..hehe..
tracking pole dan tas kecil yang isinya hal2 yang dibutuhin saat tracking emang kudu wajib dibawa biar pengalaman pendakin berkesan dan tetep aman 🙂
Betul banget, jalan sampai ke curug sambil nikmatin udara segar tuh sensasinya enak banget.
seru banget ya bisa tracking bareng keluarga gini, apalagi Si Kecil juga bisa ikutan ya, belajar tracking sejak dini sambil menikmati keindahan alam yang menyegarkan mata dan raga.
Si kecil ditularin hobi sama ibu bapaknya hahaha
Waa keren banget bang treking ke Curug dengan kaki palsu. Jadi inspirasi dan penyemangat yang mau ke sini nih. Semoga berikutnya kami sekeluarga juga punya kesempatan ke curug cisurian inii. Thank you rekomendasinya bang 😀
Wajib cobain wisata ke curugnya Kak, biar dapet pengalaman yang berbeda :D.